Laman

Rabu, 04 Maret 2015

Gangguan Identitas Gender



Gangguan Identitas Gender

Definisi gangguan identitas gender dalam DSM-IV (2000) yaitu adanya perasaan tidak nyaman dengan jenis kelamin yang dimiliki atau adanya perasaan tidak cocok dengan peran gender dari jenis kelamin yang dimiliki. Identitas gender biasanya ditemukan sejak pada awal masa kanak-kanak (usia 18-24 bulan). Seorang anak bisa saja menyukai aktivitas yang kadang terlihat lebih tepat untuk lawan jenisnya, tetapi anak-anak dengan identitas gender yang normal masih melihat dirinya sebagai bagian dari seks biologis mereka sendiri.
  1. Ciri-ciri orang yang mengalami gangguan identitas gender/ transseksualisme dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (1993) yaitu :
    1. Memiliki hasrat untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari kelompok lawan jenisnya.
    2. Memiliki perasaan tidak enak atau tidak sesuai dengan anatomi seksualnya.
    3. Menginginkan untuk memperoleh terapi hormonal dan pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan jenis kelamin yang diinginkan.
    4. Faktor-faktor penyebab gangguan identitas gender, antara lain :
      1. Sudut Pandang Biologis ; Faktor hormon seksual yang mempengaruhi neuron otak dan berkontribusi terhadap maskulinisasi atau feminisasi otak yang terjadi pada area hipotalamus.
      2. Sudut Pandang Psikososial ; Mengembangkan identitas gender selaras dengan apa yang diajarkan pada mereka selama masa pengasuhan; dipengaruhi oleh interaksi, temperamen anak, kualitas, dan sikap orang tua.
    5. Penanganan yang disarankan :
      1. Operasi Pergantian Jenis Kelamin ; Alat genital diubah untuk dibuat menyerupai alat genital lawan jenis yang diinginkan (Davidson & Neale, 2001).
      2. Terapi Hormon ; Pemberian hormon untuk memunculkan tanda-tanda kelamin sekunder dari jenis kelamin yang diinginkan.
Penderita gangguan identitas gender mungkin akan mencari pertolongan psikologis, baik untuk membantu mereka dalam mengatasi kesulitan hidup dalam sebuah tubuh yang menimbulkan perasaan tidak nyaman ataupun untuk membantu mereka melewati suatu peralihan jenis kelamin. Beberapa penderita mungkin puas dengan perubahan peranan jenis kelamin mereka tanpa harus melakukan pembedahan; dengan bekerja, tinggal dan berpakaian seperti lawan jenisnya didalam pergaulan. Mereka merubah penampilan luar mereka, meminum obat-obat hormonal, dan memperoleh identitas yang memperkuat perubahannya, tanpa perlu melakukan pembedahan yang mahal dan beresiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar