LOYALITAS
KONSUMEN
DEFINISI KONSEP
A.
Pengertian
Loyalitas menurut The
Oxford English Dictionary adalah “a
strong feeling of support and allegiance; aperson showing firm and costant
support”. Dari definisi tersebut terdapat kata strong feeling, artinya kedalaman
perasaan manusia terhadap suatu hal, apakah keluarga, teman. Organisasi atau
merk. Perasaan inilah yang menjadi unsure utama dan menentukan keeratan serta
loyalitas pelanggan.
Dapat disimpulkan bahwasannya arti kata loyalitas dari
definisi diatas bahwasannya perasaan mendalam terhadap suatu hal adalah unsure
utama dalam menentukan keeratan loyalitas pelanggan
Loyalitas menurut Hermawan kertajaya merupakan manifestasi
dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki, mensupport, mendapatkan rasa
aman dan membangun keterikatan serta menciptakan emotional attachment.
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwasannya loyalitas
terbentuk dari pemenuhan kebutuhan manusia untuk memiliki , mendukung dan
mendapatkan rasa aman dan nyaman.
Sedangkan menurut Oliver mengungkapkan definisi dari
loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk
berlangganan kembali atau melakukan
pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan
datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi
untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Dari
uraian diatas Loyalitas Konsumen adalah komitmen konsumen untuk berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara
konsisten dimasa yang akan datang.
Menurut Griffin yang dimaksud dengan loyalitas adalah “loyality is defined as non random purchase
axpressed over time by some deision making unif”. Berdasarkan definisi
tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku
dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus
menerus terhadap barang atau suatu jasa perusahaan yang dipilih.
Dari teori yang dikemukakan oleh Griffin dapat dijelaskan
bahwasannya loyalitas konsumen adalah perilaku manusia dalam hal pengambilan
keputusan oleh manusia untuk melakukan pembelian secara terus menerus.
Sedangkan Dick dan Basu menyebutkan bahwasannya loyalitas
adalah sebagai salah satu bentuk dari sikap seperti kecenderungan berprilaku
(behavioral intention) dan prospenity.
Dari uraian tersebut loyalitas konsumen adalah perilaku
manusia untuk mengambil keputusan untuk melakukan pembelian secara kontinyu
terhadap suatu barang atau jasa perusahaan yang dipilih.
B.
Keuntungan-Keuntungan
Memiliki Loyalitas Konsumen
Griffin mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal adalah dapat
mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru
lebih mahal), dapat mengurangi biaya transaksi, dapat mengurangi biaya turn
over konsumen (karena penggantian konsumen yang lebih sedikit), dapat
meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar arena pasar perusahaan ,
mendorong word of mouth yang lebih
positif, dengan asumsi pelanggan yanyang loyal juga berarti mereka yang merasa
puas, dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya penggantian, dll).
C.
Tahap
Pembentukan Loyalitas Konsumen
Griffin
membagi tahapan pembentukan loyalitas sebagai berikut:
Ø Suspects ,
Meliputi semua orang yang akan membeli barang atau jasa perusahaan tetapi belum
tahu apapun mengenai perusahaan dan barang atau jasa dan barang atau jasa yang
ditawarkan.
Ø Prospects, adalah
orang-orang yang memiliki kebutuhan produk atau jasa tertentu dan mempunyai
kemampuan untuk membelinya.
Ø Disqualified prospect, yaitu
prospect yang telah mengetahui keberadaan atau jasa tertentu, tetapi tidak
mempunyai kebutuhan akan barang atau jasa tersebut atau tidak mempunyai
kebutuhan akan barang atau jasa tersebut atau tidak mempunyai kemampuan untuk
membeli barang atau jasa tersebut.
Ø First time customer, yaitu
pelanggan yang membeli untuk pertama kalinya.
Ø Repeat customer , yaitu
pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk dua kali atau lebih.
Ø Clients, clients
membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan dan mereka butuhkan.
Ø Advocate ,
seperti halnya clients, advocates membeli barang atau jasa yang ditawarkan dan
yang mereka butuhkan , serta melakukan pembelian secara teratur. Selain itu
mereka mendorong teman-temannya untuk membeli barang atau menggunakan jasa
perusahaan tersebut.
D.
Perkembangan
Pemikiran Loyalitas
Hermawan K membagi perkembangan
pemikiran loyalitas menjadi lima era, diantaranya adalah:
v Era
pertama, Kepuasan Pelanggan: Loyalitas Konsumen dipahami sama dengan kepuasan
konsumen
v Era
kedua, Retensi Pelanggan: Loyalitas konsumen dipahami sebagai retensi
pelanggan. Tidak penting apakah pelanggan puas atau tidak, yang penting dia
tetap bersama dan semakin banyak membeli produk kita
v Era
ketiga, Migrasi Pelanggan: mempertaruhkan pelanggan yang telah ada jauh lebih
menguntungkan daripada membiarkannya hilang kemudian mencari pelanggan baru
sebagai penggantinya
.
.
v Era keempat, Antusiasme Pelanggan: loyalitas
konsumen dipahami sebagai bentuk koneksi emosi antara pelanggan dan produk,
tidak ada hubungannya dengan tingkat pembelian
v Era
kelima, Spiritualitas Pelanggan: loyalitas konsumen yang paling dalam terjadi
jika pemasar bisa menciptakan ikatan spiritual antara produk dengan karakter
pelanggan, sehingga produk menjadi bagian jatidiri pelanggan.
E. Kategori Loyalitas Konsumen
Dalam
Winardi disebutkan terdapat empat loyalitas diantaranya:
¦ Loyalitas
mutlak (undivided loyality)
dapat dinyatakan dengan tahapan yang tidak terputus-putus yaitu :AAAA
¦ Loyalitas
yang terpencar (divided Loyality):
tahapan ABABAB
¦ Loyalitas
yang tidak mantap (unstable loyality):
tahapan AAABBB
¦ Tidak
ada loyalitas (no loyality) :tahapan ABCDEF
DEFINISI OPERASIONAL
Loyalitas konsumen menurut Griffin dapat dijelaskan
bahwasannya mengacu kepada wujud perilaku manusia adari unit-unit pengambilan
keputusan untuk melakukan pembelian secara terus- menerus terhadap suatu barang
ataupun jasa suatu perusahaan ataupun produk yang dipilih oleh pelanggan,
lebih-lebih bisa menciptakan ikatan spiritual antara konsumen dengan pelanggan
suatu barang ataupun jasa tersebut
DIMENSI DAN INDIKATOR
Terdapat empat macam
dimensi loyalitas konsumen menurut Griffin, yaitu:
·
Makes
regular repeat purchases: Rata-rata pembelian ulang,
À Membeli
ulang produk atau jasa dengan banyak
À Membeli
jasa atau produk tambahan
·
Purchases
across product and service lines: membeli produk dan pelayanan
yang sama,
À Membeli
produk atau jasa pada perusahaan yang sama.
·
Refers
others: memberi rekomendasi atau mempromosikan produk
kepada orang lain.
À Merekomendasikan
penyedia jasa atau produk kepada orang lain
À Menyampaikan
hal positif ke orang lain
·
Demonstrates
immunity to the pull of the competition:
menunjukkan kekebalan (akan produk yang dimaksud) dalam persaingan,
À Mendemonstrasikan
keunggulan produk
À Menguji
jasa layanan atau produk yang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar