Harold Koontz dalam Moekijat (2001: 5) menjelaskan “motivasi sebagai
suatu dorongan dan usaha untuk memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan atau
mencapai suatu tujuan”. motivasi merupakan kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut. Karenanya motivasi belajar seseorang
akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai oleh seseorang. Hamzah B. Uno
(2006:3) “motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Sedangkan Sedangkan Mc. Donald dalam Oemar Hamalik “Motivation isan energy change within the person characterized by affactive arousal and anticipatory goal reaction” Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujaun.
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2004: 73) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
Motivation is the inner power or energy that pushes toward acting,
performing actions and achieving. Motivation has much to do with desire and
ambition, and if they are absent, motivation is absent too. Motivasi adalah
kekuatan batin atau energi yang mendorong ke arah bertindak, melakukan
tindakan dan pencapaian. Motivasi memiliki banyak dimensi untuk dilakukan
dengan keinginan dan ambisi, dan jika mereka tidak hadir, tidak ada motivasi
juga.
Dari beberapa batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
tenaga (power) yang berfungsi sebagai daya penggerak untuk melakukan suatu
tindakan demi mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang merupakan tenaga penggerak dalam diri seseorang untuk memulai
suatu kegiatan atau aktivitas belajar atas kemauannya sendiri sehingga tujuan
yang dikehendaki dapat tercapai. Djamarah (2002 : 123) menyatakan ada tiga
fungsi motivasi dalam belajar, yaitu : (1) motivasi mendorong manusia untuk
berbuat,jadi sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. (2)
motivasi menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
(3) motivasi sebagai penyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan yang
harus dikerjakan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian motivasi yang tinggi akan meningkatkan kesungguhan
dan ketekunan seseorang dalam mengerjakan sesuatu sehingga memungkinkan
peningkatkan prestasi atau hasil karyanya. Sehingga motivasi yang tinggi lebih
memungkinkan tujuan dapat dicapai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar