Kepribadian seseorang tidak lagi berkembang mulai usia 25 sampai 65
tahun. Kalaupun ada perubahan, itu hanya terjadi pada kelakuan. “ Hasil
penelitian dua psikolog Amerika selama 10 tahun”.
Jika teori
relatvitas oleh seorang Einsten mulai diragukan kecanggihannya, begitu pula
teori lain. Dewasa ini lonceng kematian berdentang keras bagi teori
perkembangan kepribadian model lama, yang selama ini diyakini benar oleh
kebanyakan psikologi diseluruh dunia. Menurut teori lama, kepribadian seorang
terus berkembang, sejala dengan makin tambahnya usia seseorang. Inilah teori
yang kebanyakan bersumeber dari seorang Sigmund Freud yang terkenal itu.
Ilmuwan yang
mencoba menggungkap dan merontokkan teori akbar tersebut adalah Paul T. Costa
Jr. Dan Robert McCrae,. Keduanya adalaha Psikolog dari National Institute on
Aging di Baltimore, Amerika Serikat. Penelitian mereka diilhami oleh dua
pendahulunya- James Conley dan duet Geilei-Rose. Ini pun belum termasuk dua
lusinan studi kecil lainnya yang bertujuan serupa. Hanya saja, teori yang
mereka bangun tak banyak berpengaruh, karena kecilnya jumlah dan tipe responden
serta singkatnya waktu.
Tapi duet
Costa Jr-McCrae tak tanggung-tanggung. Mereka mewawancarai 10.000 responden
yang tersebar di 100 tempat di Amerika Serikat, dan pengujian dilakukan dua
kali, tahun 1975 dan 1984. Usia responden adalah 25 sampai 74 taun, berasala
dari berbagai lapisan sosial-ekonomi tapi mayoritas responden berasal dari
kelas menengah.
Model penelitiannya
pun berbeda. Kedua peneliti itu tak menggunakan pengujan klinis, yang lebih
banyak mengandalkan pensil dan kertas ujian dalam sebuah ruangan. Sebaliknya para
responden langsung diwawancarai secara mendalam dan diamati di tempat
tinggalnya. Alasannya karena wawancara bersifat klinis bukan pengujian
objektif.
Ini berarti
mereka sekalgus membantai hasil jerih payah Erik Erikson salah seorang pelopor
aliran Neo-Freadian, yang menghasilkan konsep “krsis identitas” dalam ilmu
psikolohi. Erik, yang memberi banyak wawasan baru dalam konsep dasar Sgmun
Freud yang hanya mengandalkan konsep pengujian klnis saja.
Sesudah meneliti
selama 10 tahun, Costa dan McCrae lalu membandingkan hasil studinya dengan dua
lusinan analisa terdahulu. Keduanya dihadapkan dengan kejutan. “orang boleh
brpikir kepribadiannya berubah bersama bertambahnya usia. Tetapi sebenarnya
yang berubah hanyalah perilaku, yang terjadi karena berubahnya kesehatan,
tanggung jawab dan lingkungan. Sedangkan kepribadian dasar tidak.” Ujar Paul
Costa yang mengumumkan hasil analisanya dalam majala Journal Of Gerontology juni tahun 1989.
Penelitian terbesar
dan terlama pada masa itu membuktikan bahwa mereka yang mempunyai pembawakan
tenang dan mapan di usia 25 tahun tak akan berubah pribadinya sampai berusia 65
tahun. Sebaliknya, kalau dalam usia 25 tahun dia labil emosionalnya, maka dia
akan terus seperti itu sampai usia dia 65 tahun. Kalaupun ada yang mengalami
krsis ataupun masih labil dalam usia itu, menurut Costa biasanya hanya terjadi
pada mereka yang lebih emoional.
Nah lalu apa
yang dimaksud dengan kepribadian dasar? Kata Costa, hal itu menyangkut tiga
unsur: tingkat kecemasan, keakraban dalam pergaulan dan gairah untuk memperoleh
pengalaman baru. Sedangkan unsur-unsur lainnya seperti rasa keterasingan, moral
dan tingkat kepuasan, bisa berubah-ubah sesuai dengan perjalanan hidup
seseorang. Dan unsur-unsur yang bisa berubah itu mencerminkan bagaimana
seseorang melihat dirinya sendiri dan
kehidupannya, yang semua ini tak berpangkal pada kepribaian dasar.
Costa punya
beberapa contoh. Mereka yang suka berpetuala pasti akan berpetualang sampai
tua, selama kesehatannya memungkinkan . demikian pula orang yang tak doyan
pengalaman baru atau berkepribadian dogmatik. “ pandangan stereotip yang bilang
bahwa orang makin tua akan makin gampang tersnggung atau jadi kaku sult
dipertahankan” ujar Costa. Perubahan besar dalam kepribadian seseorang, kata
Costa lagi hanya terjadi pada saat tumbuh dari masa anak-anak ke remaja dan
dari remaja ke dewasa.
Hasil kerja
lapangan Costa dan penelitian sebelumnya ternyata malah saling mendukung,
kendat jenis responden berbeda misalnya Michael Pogue Geile dan Richard Rose,
yang meneliti 203 pasangan kembar identik
dan fraternal dikala mereka berusia 20 dan 25 tahun. Kedua psikolog tu
membuktikan bahwasannya ketiga unsur utama kepribadian, seperti yang dinyatakan
oleh Costa terkait erat dengan unsur genetika yang bersangkutan jadi tak
mengherankan kalau kepribadian dasar tidak mungkn berubah.
Kesimpulan Geile
dan Rose berpangkal pada perbedaan kepribadian jenis kembar itu. Pasangan kembar
identik yang lahir dari satu sel telur, ternyata mengalami kepribadian yang nyaris
sama, kendati mereka memilih pengalaman hidup yang berbeda. Sedangkan pada
kembar franternal yang lahir dari sel telur yang berbeda, perkembangan
kepribadiannya bisa berbeda kendat pengalaman hidup tak jauh berbeda.
Lebih jauh
lagi, James Conley salah seorang pelopor yang meragukan teori lama, berteori
bahwa pasangan suami istri yang mempunyai kepribadian dasar sama malah bisa
berantakan di tengah jalan. Betapa tidak. Hasil penelitiannya selama 35 tahun
terhadapa 300 pasangan menunjukkan bahwa mereka yang bercerai umumnya adalah
pasangan yang keduannya mempunya kadar emosi payah. “kalau ada pasangan
demikian apalagi suami doyan merayu, judi, mabuk, kehilangan perceraian,
perceraian sudah sangat sulit dhindari” ujar Conley.
Tapi para
penganut teori lama tdak berdam diri saja. Seymon Epstein, misalnya ahli
kepribadian dari Universitas Massachusets meragukan keabsahan teori Costa. “Anda
harus mengamati seseorang dalam berbagai situasi dan menentukan apakah unsur
kepribadian berubah atau tidak”. Ujarnya sebelum hal itu dlakukan, dia yakin
semua unsur bisa berubah.
Dan masih ada
yang luput dari kajian Costa dan para pendahulunya. Jerih payah mereka hanya
menganalisa hdup orang yang kepribadiannya relatif wajar. Akibatnya, tak
tergambarkan bagaimana perubahan kepribadian seseorang yang mengalami
malapetaka dahsyat misalnya. Kelemahan itu tentu saja pekerjaan tambahan bagi
Costa dan para koleganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar