Laman

Senin, 06 Agustus 2018

pengertian prasangka

PRASANGKA
Pengertian Prasangka
Prasangka menurut Allport adalah sikap antipati yang berlandaskan pada cara menggeneralisasi yang salah dan tidak fleksibel. Prasangka merupakan sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri (Liliweri, 2005, h.199).
Secara umum, prasangka etnik merupakan sikap negatif yang diarahkan oleh kelompok etnik tertentu kepada kelompok etnik lainnya dan difokuskan pada ciri-ciri negatif sehingga menghambat hubungan antaretnik. Terdapat tiga aspek prasangka yang diungkapkan oleh Sears (1985, h.148), yaitu: kognitif, afektif, dan konatif.
Baron dan  Bryne (2004) menyatakan bahwa prasangka (prejudice) adalah sebuah sikap (biasanya negatif)  terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki prasangka sosial terhadap kelompok sosial tertentu cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (biasanya negatif) semata karena mereka anggota kelompok tersebut.
Brown (2005) menyatakan bahwa prasangka seringkali didefinisikan sebagai penilaian negative yang salah atau tidak berdasar mengenai anggota suatu kelompok tetapi definisi semacam itu menimbulkan kesulitan konseptual karena ada masalah pemastian apakah penilaian sosial itu memang salah atau sekedar menyimpang dari kenyataan . sebagai gantinya, prasangka didefinisikan sebagai  sikap, emosi atau perilaku negative terhadap anggota suatu kelompok karena keanggotaannya di kelompok tersebut.
Menurut Chaplin (2004), prasangka adalah:
Satu sikap, baik positif maupun negative yang telaah di ruuskan sebelumnya agar bisa memberikan cukupbukti dan dipertahankan dengan kegigihan emosional.
Satu kepercayaan atau pendapat, biasanya tidak baik,  yang mempengaruhi individu untuk bertingkah laku dengan cara tertentu atau berpikiran dengan cara tertentu mengenai  orang lain. Sinonim dengan bias.
Brehm dan Kasin (dalam Sarwono, 2006) berpendapat bahwa prasangka adalahperasaaan negative yang ditunjukkan terhadap seorang berdasar semata-mata pada keanggotaan mereka pada kelompok tertentu. Ini berarti bahwa prasangka melibatkan penilaian apriori sebab memperlakukan objek sasaran prasangka tidak berdasarkan karakteristik unik dari individu tetapi melekatkan karakteristik kelompoknya yang menonjol.
Sedangkan allport (1954) mendefinisikan prasangka sebagai antipasti berdasarkan generalisasi yang salah atau tidak fleksibel. Allport (1954) juga menyebutkan bahwa prasangka dapat diekspreksikan dan diarahkan terhadap suatu kelompok secara keseluruhan atau terhadap seseorang yang berada dalam kelompok tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prasangka adalah suatu sikap negative yang ditunjukkan kepada seseorang berkaitan dengan keanggotaannya pada suatu kelompok tertentu.

Indikator Perilaku Prasangka
Prasangka memiliki tiga indicator utama yaitu perilaku merendahkan intellectual, perilaku merendahkan cultural or individual attributes dan perilaku merendahkan moralitas dari individu atau kelompok yang menjadi objek dariprasangka. Indicator tersebut tidak dapat lepas dari penilaian yang dilakukan oleh kelompok satu terhadap kelompok lain. (Milner dalam Abidin, 1999).
Selain ketigaindikator tersebu, Tajfel (1978) menyebutkan adanya indicator perilakulain dalam mengevaluasi prasangka yaitu perilaku merendahkan status sosial. Tajfel menegaskan bahwa status sosial merupakan dimensi yang biasa dinilai dalam prasangka, selain itu prasangka terhadapkelompok lain juga  melibatkan status sosial. Status sosial kelompoklain dapat dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi tergantung pada keyakinan mereka terhadap status sosial mereka sendiri dan status sosial kelompok yang menjadi sasaran prasangka mereka.
Selanjutnya Abidin (1999), menambahkan 4 indikator perilaku penting lainnya yang dirumuskannya berdasarkan pendapat dari allport dan Hunsberger (dalam abidin, 1999), indicator tersebut adalah perilaku menghindar, perilaku antisosial, perilaku kekerasan dan perilaku merendahkan religiusitas.
Perilaku menghindar, seseorang dengan prasangka akan cenderung berprilaku menghindar dari kelompok yang diprasangkainya cenderung menghindar dari kelompoknya.
Perilaku antisosial, seseorang dengan prasangka akan memandang bahwa kelompok yangdiprasangkainya adalah outgroup dan menolak untuk melakukan kontak sosial dengan kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula orang dengan prasangka akan beranggapn bahwa kelompok yang diprasangkainya menganggap kelompoknya adalah outgroup dan menolak untuk melakukan kontak sosial dengan kelompoknya.
Perilaku kekerasan, orang dengan prasangka akan menilai bahwa kekerasan adalah suatu hal yang wajar untukmelakukan kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula orang dengan prasangka menganggap bahwa kelompok yang diprasangkainya menilai bahwa kekerasan adalah suatu hal yang wajar untuk memperlakukan kelompoknya.
Perilaku merendahkan religiusitas, seseorang dengan prasangka akan memandang rendah tingkat religiusitas kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula seseorang dengan prasangka beranggapan bahwa kelompok yang diprasangkainya memandang rendah tingkat kereligisitasankelompoknya.
Berdasarkan teori dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa indicator utamadari prasangka adalahperilaku merendahkan intelektual, perilaku merendahkan cultural or individual attributes, perilaku merendahkan moralitas, perilaku merendahkan status sosial, perilaku menghindar,perilaku antisosial,perilaku kekerasan dan perilaku merendahkan religiusitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar