Laman

Rabu, 04 Maret 2015

IMPULSIVE CONTROL DISORDER (ICD)



  IMPULSIVE CONTROL DISORDER (ICD)
Gangguan Impuls Kontrol (ICD) adalah gangguan yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseseorang dalam mengendalikan dorongan atau godaan untuk melakukan perbuatan tertentu. Tanda dari gangguan ini adalah ketidakmampuan individu untuk menghentikan impuls-impuls yang dapat membahayakan mereka sendiri ataupun orang lain. DSM-IV-TR memasukkan lima gangguan pengendalian impuls tambahan yaitu :
  1. Intermitten explosive disorder : dimana seseorang bertindak berdasarkan impuls-impuls agresif yang menghasilkan tindakan tindakan penyerangan serius atau perusakan harta benda (American Psychiatric Association, 2000). Diduga,  faktor psikososial seperti stress, gaya asuh orang tua, dan sebagainya. Berpengaruh dalam memicu gangguan tersebut. Biasanya diderita oleh lak-laki, dan meliputi agresivitas yang meledak-ledak yang menuntun untuk melakukan penyerangan dan perusakan properti. Ledakan ini tidak diprovikasi atau kelihatan sebagai bagian dari suatu peristiwa yang mendahului mereka.
  2. Kleptomania : ketidakmampuan seseorang menolak dorongan berulang untuk mencuri barang barang yang seebenarnya tidak diperlukan untuk kegunaan pribadi atau yang dicuri bukan karena nilai uangnya. Tindakannya mengikuti pola tertentu yaitu merasakan ketegangan tepat sebelum mencuri dan diikuti rasa puas atau lega saat pencurian dilakukan (Mc. Elroy dan Arnold, 2001). Kleptomania biasanya diderita oleh perempuan.
  3. Piromania : gangguan pengendalian impuls yang melibatkan adanya dorongan yang tidak dapat ditolak untuk melakukan pembakaran. Polanya sama dengan kleptomania, dimana muncul perasaan puas atau lega saat api mulai membakar. Biasanya diderita oleh laki-laki, dan menyangkut pembakaran untuk merasakan kesenangan dan pengurangan ketegangan
  4. Judi Patologis : Adanya kebutuhan untuk mempertaruhkan uang dalam jumlah yang semakin banyak dari waktu ke waktu dan timbul gejala gelisah ketika berusaha berhenti (withdrawal). Trikotilomania : Adanya dorongan untuk mencabuti rambut sendiri dari bagian tubuh yang manapun, termasuk rambut di kulit kepala, alis dan bulu bulu tangan. Hal ini kerapkali dimulai sejak masih kanak-kanak, dan sering diasosiasikan dengan depresi mayor atau gangguan defisit/ hiperaktif perhatian.
Selain kelima macam gangguan tersebut, juga terdapat dorongan tidak terkendali lainnya seperti dorongan berbelanja (oniomania), mutilasi diri, kebiasaan menggigit kuku, kecanduan internet dan sebagainya. Penyebab sebenarnya dari gangguan impulsif kontrol belum diketahui pasti. Beberapa kasus gangguan impulsif kontrol kelihatan sebagai efek dari kondisi pengobatan pada umumnya. Beberapa dewasa akhir dengan penyakit Parkinson menjadi penjudi kompulsif sebagai perkembangan penyakitnya. Pemikirannya bahwa perilaku berjudi ini sebagai akibat dari penggunaan obat-obatan, sebagaimana ini tidak memberi respon terhadap perlakuan standard untuk judi kompulsif tetapi hanya untuk mengubah pengobatan pasien.  Traumatic Brain Injury mungkin menghasilkan beberapa individu berkembang perilaku impulsif atau gangguan impulsif kontrol. Terutama sekali ketika terjadi kerusakan pada daerah korteks frontal (lebih lanjut, baca Jentsch & Taylor, 1999).
Penyalahgunaan zat kimia, tampaknya umum diasosiasikan dengan impulsivitas. Meskipun demikian, peneliti telah mengobservasi bahwa individu yang menyalahgunakan berbagai macam zat kimia lebih menunjukkan perilaku impulsif dibandingkan yang menyalahgunakan satu macam zat kimia. Beberapa gangguan mental utama sering diasosiasikan dengan impulsivitas ketika individu dalam keadaan psikosis. Ini berkaitan dengan gangguan bipolar dimana perilaku impulsif paling banyak dihubungkan dengan tahap manik. Gangguan impuls kontrol sering tampak dalam sejumlah jenis gangguan kepribadian, terutama borderline, anti-sosial, narsistik, dan histrionik. Diagnosis pada beberapa gangguan impulsif kontrol hanya dapat dibuat setelah pengobatan dan gangguan psikiatri yang bisa menyebabkan simtom yang sama telah diputuskan. Intermitten explosive disorder meliputi tindakan penyerangan keras atau bersifat perusak. Kleptomania menyangkut pencurian benda-benda yang tidak dibutuhkan dan tidak menghasilkan uang. Piromania ditandai dengan tindakan yang secara sengaja membakar sesuatu lebih dari sekali. Judi patologis adalah gangguan berjudi yang terus berlangsung dan berulang-ulang meskipun kalah dan adanya ketidakcukupan keuangan. Tipikal gangguan ini dimulai pada masa muda, dan individu sering merasa kompetitif, mudah bosan, gelisah, dan dermawan. Trikotilomania adalah gangguan yang ditandai oleh kerontokan rambut kepala yang berulang-ulang. Kombinasi dari konseling psikologis dan pengobatan adalah perlakuan yang lebih baik bagi penderita gangguan impulsif kontrol. Anak-anak penderita trikotilomania sering ditolong dengan pengobatan antidepresi. Pada kasus gangguan ekplosif, pengelolaan kemarahan dan pengobatan  bisa digunakan dalam kasus agresi yang ekstrim. Gangguan biasanya dapat dikontrol dengan penggunaan obat, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama dan berkesinambungan untuk membantu mencegah ledakan agresivitas berikutnya. Konseling jangka panjang adalah hal yang biasanya dibutuhkan. Dukungan kelompok dan pertemuan-pertemuan juga mampu menolong individu penderita gangguan ini. Prognosis untuk Intermitten explosive disorder, Kleptomania dan Piromania cukup wajar. Sedikit yang diketahui tentang prognosis untuk trikotilomania, dan studi menunjukkan bahwa kondisi dapat hilang untuk waktu yang lama (bulan hingga tahun) tanpa konseling psikologi. Untuk judi patologis, prognosis sangat bervariasi dari orang satu ke orang yang lain. Secara alami, beberapa gangguan impuls kontrol dapat menghasilkan perilaku kriminal dan ilegal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar