Bunuh diri dan harakiri
Sebuah keputusan oleh individu untuk mengakhiri hidup dengan
cara apapun dipandang oleh masyarakat yang ada sebagai sebuah perilaku yang
abnormal karena hal itu bukan solusi yang solutif untuk mengatasi sebuah
problema yang ada. Hal itu biayasa di sebut dengan bunuh diri. Bunuh diri
sendiri memiliki arti ekspresi akan hilangnya harapan maksudnya individu
menganggap bahwasannya bunuh diri adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan
problematika kehidupan yang sedang melanda individu tersebut.
Bunuh diri juga terkadang menjadi masalah pada sebuah negara.
Salah satunya adalah jepang, jepang
mempunyai sebuah budaya yang bernama
"HARAKIRI". Harakiri adalah
salah satu tradisi dari negara yang biasa kita sebut negara matahari terbit
yang biasa disebut dengan negara jepang. Jepang memang termasuk negara yang
bisa dibilang maju. Maju dalam hal pendidikan, sosial, teknologi, kebutuhan dan
lain-lain. Rakyatnya juga terkenal pintar. Bahkan negara ini juga pernag
menjajah negara indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun setelah negara
indonesia dijajah oleh negara belanda, sebelum akhirnya negara indonesia
merdeka di tahun 1945.
Harakiri adalah bunuh diri yang di lakukan untuk menjaga
kehormatan keluarga atau jika seseorang telah merasa tidak kuasa untuk
menanggung beban hidup. Harakiri juga di lakukan sebagian orang karena merasa
dirinya tidak mampu bekerja keras layaknya orang-orang di sekitarnya dan
menganggap dirinya tak berguna, lantas mengambil jalan pintas seperti bunuh diri
ini.Di jepang, tradisi ini sudah mengakar sehingga masyarakat di sana
menganggap hal ini adalah sesuatu yang tidak lagi tabu. Maka dari itu, Jepang
menjadi negara dengan angka bunuh diri terbesar di dunia, bersama Rusia dan
Hungaria, dengan skala mencapai 30.000 individu yang melakukan bunuh diri.
Bahkan di jepang, angka bunuh diri mencapai lebih dari 30.000 selama 8 tahun
terakhir ini.
Tradisi tersebut sudah di anggap wajar. Bahkan ada seseorang
yang menulis tata cara dan panduan lengkap bunuh diri. Namanya Wataru Tsurumi.
Menurutnya, bunuh diri adalah sesuatu yang tidak salah, karena itu merupakan
hak dan kebebasan dari setiap individu, setiap orang berhak menentukan jalan
yang ingin di tempuhnya sendiri. Dalam bukunya, bahkan Tsurumi memaparkan
denagn gamblang metode-metode untuk bunuh diri, mulai dari meminum obat-obatan
yang mematikan, memotong urat nadi, menggunakan karbon monoksida, dan
sebagainya. Namun Tsurumi mengecam aksi bunuh diri massal yang juga marak di
lakukan di jepang akhir-akhir ini. dia menilai bunuh diri adalah hak setiap
individu, namun tidak boleh mengajak-ajak atau memprovokasi orang lain untuk
ikut melakukannya. Namun begitu, Tsurumi berharap agar orang yang ingin bunuh
diri dan membaca bukunya, tetap hidup. menurutnya, bunuh diri hanya boleh di
lakukan jika orang merasa dalam tekanan hebat dan tidak kuat lagi menjalani
kehidupan
Apakah bunuh diri itu boleh atau tidak tergantung pembaca
yang budiman menentukan secara bijaksana karena setiap manusia yang dilahirkan
di dunia mempunyai 3 hak pentik yaitu hak untuk mendapatkan pendidikan, hak
untuk hidup dan hak untuk memilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar