Adaptive Selling
- Pengertian Adaptive Selling
Weitz et.al (1986) dalam Spiro & Weitz (1990)
mendefinisikan penjualan adaptif sebagai suatu aktivitas mengubah perilaku
penjualan selama ataupun setelah terjadinya interaksi dengan pelanggan yang
dilakukan berdasarkan pada informasi yang diterima mengenai situasi penjualan.
Weitz (1978) dalam Spiro and Weitz (1990)
menitikberatkan penelitian pada kondisi penjualan adaptif dengan mengusulkan
bahwa proses penjualan merupakan proses yang terdiri dari kegiatan mengumpulkan
informasi mengenai pelanggan yang prospektif, mengembangkan strategi penjualan
berdasarkan informasi, menyampaikan pesan untuk mengimplementasikan strategi,
mengevaluasi dampak penyampaian pesan dan membuat keputusan yang tepat
berdasarkan pada evaluasi tersebut. Dengan demikian tenaga penjual memiliki
peluang dalam mengembangkan dan mengimplementasikan presentasi penjualan untuk
masing-masing pelanggan dan membuat keputusan secara cepat dan tepat sebagai
respon atas reaksi pelanggan.
Adaptasi
para penjual akan tampak melalui presentasi selama penjualan, teknik pendekatan,
keahlian tertentu, dan sebagainya, berdasarkan tipe pelanggan atau lingkungan
penjualan. Kemampuan adaptive selling
ini bukan merupakan kemampuan bawaan. Kemampuan ini bisa diperoleh melalui
latihan dan pengalaman.
- Aspek-Aspek Adaptive Selling
Dalam mengembangkan
pengukuran mengenai pelaksanaan aktivitas penjualan adaptif. Spiro dan Weitz
(1990) mengusulkan predisposisi dalam enam aspek dilihat dari sudut pandang
tenaga penjual, yaitu : 1) Mengenali bahwa pendekatan penjualan yang berbeda
diperlukan untuk situasi penjualan yang berbeda, 2) Percaya diri terhadap
kemampuannya untuk menggunakan teknik pendekatan penjualan yang berbeda untuk
situasi tertentu, 3) Percaya diri terhadap kemampuannya untuk mengubah
pendekatan penjualan yang dilakukannya selama interaksi dengan pelanggan, 4)
Memiliki pengetahuan dalam mengenali
situasi penjualan yang berbeda dan menetapkan strategi penjualan yang
tepat untuk masing–masing situasi tersebut, 5) Memiliki sekumpulan informasi
mengenai situasi penjualan sebagai masukan dalam melakukan penjualan adaptif,
6) Melakukan aktivitas aktual dengan menerapkan pendekatan penjualan yang
berbeda untuk situasi penjualan yang berbeda.
Tiga aspek penjualan adaptif
yang pertama berkenaan dengan motivasi
tenaga penjual dalam melakukan penjualan adaptif. Pertama, tenaga penjual harus
percaya bahwa pelanggan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan juga
hasil yang berbeda dalam setiap transaksi penjualan yang mereka lakukan.
Tingkat dimana tenaga penjual memiliki
motivasi yang tinggi untuk melakukan perubahan secara tepat dalam pendekatan
penjualan yang diambil selama berlangsungnya transaksi akan dapat berdampak
pada peningkatan penjualan yang terjadi. Kedua, tenaga penjual juga harus
mempunyai keyakinan atas kemampuannya untuk
menggunakan pendekatan penjualan yang berbeda, maksudnya adalah
keyakinan untuk mengenali ketika suatu pendekatan tertentu diperlukan dan
pendekatan tersebut ternyata tidak bekerja dengan baik. Ketiga, tenaga penjual
harus mempunyai keyakinan untuk melakukan perubahan yang diperlukan apabila
pendekatan penjualan yang dilakukan tidak memberikan hasil seperti yang
diharapkan.(Spiro and Weitz,1990)
Aspek penjualan adaptif yang keempat dan kelima
berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan penjualan adaptif secara efektif.
Aspek keempat merupakan kemampuan tenaga penjual yang meliputi pengetahuan atas
situasi penjualan dengan mengenali kategori situasi yang berbeda untuk
selanjutnya menetapkan strategi pendekatan penjualan yang paling tepat untuk
masing-masing situasi yang terjadi. Dan aspek kelima, meliputi kemampuan dan
kecakapan tenaga penjual dalam mengumpulkan informasi atas berbagai kemungkinan
situasi penjualan yang terjadi dan menyesuaikan dengan keputusan mengenai
pendekatan penjualan yang paling tepat
digunakan. Tenaga penjual memiliki kemampuan ini untuk dapat melakukan
penjualan adaptif secara efektif dan pengalaman yang positif akan membantu
meningkatkan kemampuan dalam melakukan penjualan adaptif.
Kemudian aspek penjualan adaptif keenam berkaitan
dengan perilaku aktual dari tenaga
penjual untuk menggunakan pendekatan yang berbeda dalam situasi penjualan yang
berbeda pula (Spiro and Weitz 1990).
Robinson et.al (2002) dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa aspek dalam penjualan adaptif dapat diringkas menjadi yaitu: 1) Percaya
diri terhadap kemampuannya untuk menggunakan variasi dari pendekatan penjualan
yang berbeda, 2) Percaya diri terhadap kemampuannya untuk mengubah pendekatan
penjualan selama berinteraksi dengan pelanggan, 3) Melakukan aktivitas aktual
dengan menerapkan pendekatan penjualan yang berbeda dalam situasi penjualan
yang berbeda, dan 4) Memiliki sekumpulan informasi tentang situasi penjualan
untuk membantu adaptasi (Pujiastuti, 2006).
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adaptive Selling
Dalam Spiro and Weitz (1990) terdapat dua kategori
factor yang berhubungan dan mempengaruhi adaptive
selling. Kategori pertama yaitu ciri-ciri kepribadian, kategori ini
meliputi beberapa aspek yaitu: 1) self-monitoring,
2) empati, 3) androgini, 4) being-opener
dan 5) locus of control.
Sedangkan
kategori kedua yaitu aktifitas manajerial, kategori ini meliputi: 1) motivasi
intrinsik, 2) pengalaman dan 3) gaya
manajemen (management style
Tidak ada komentar:
Posting Komentar